Selasa, 21 Oktober 2014

Tips Memilih Motherboard sebelum merakit PC


Motherboard adalah bagian yang paling penting dalam perakitan sebuah PC. Performa PC desktop khususnya, sangat bergantung pada pemilihan motherboard yang digunakan. Sekarang ini banyak PC desktop telah banyak digunakan dalam berbagai bidang pekerjaan. Bahkan, bukan hanya untuk bekerja saja. Melainkan sebagai sarana hiburan, dan juga perangkat menyimpan dokumen.

Untuk mendapatkan kinerja yang maksimal dari PC desktop yang kita pakai, maka berikut ini beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam memilih jenis motherboard;

1. Socket Processor   
Sering dalam keseharian bila berbincang-bincang mengenai PC, Laptop, notebook hal yang pertama ditanyakan “komputernya pentium berapa?/ core berapa?”. Kata pentium/core ini sebenarnya adalah jenis prosesor yang digunakan, tidak mewakili keseluruhan spesifikasi dari komputer tersebut. Namun dengan mengetahui jenis processornya, kita akan mengetahui kelas dari komputer tersebut. Processor dengan teknologi yang paling akhir dapat memaksimalkan penggunaan device peripheral terbaru. Socket ini pun terbagi menjadi 2 yaitu Intel dan AMD. 
 
Intel

Tingkatan processor Intel dari yang tertinggi sampai terendah yang masih tersedia di pasaran

- Core i7
- Core i5
- Core i3
- Core 2 Quad
- Core 2 Duo
- Pentium Dual Core


AMD

Tingkatan processor AMD dari yang tertinggi sampai terendah yang masih tersedia di pasaran
- AMD FX Processor
- AMD A-series APUS
- AMD Athlon APUS
- AMD Sempron APUS
- AMD Phenom II CPUS
- AMD Athlon CPUS
- AMD Sempron CPUS

2. Menyesuaikan Harga dan kebutuhan
Belilah motherboard sesuai dengan budget yang kita miliki. Tetapi Harga Murah bukan berarti barang Murahan. Carilah merk dengan harga yang terjangkau dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan PC. Dari segi ukuran (form design), motherboard ini ada beberapa macam diantaranya; ATX (ukuran standard tower PC), micro ATX (ukuran lebih kecil dari ATX, mini tower PC), dan mini ITX (ukuran yang paling kecil dan minimalis). Jenis motherboard ini dibagi menjadi 3 bagian :

a. High End (Kelas Atas)
Motherboard ini banyak digunakan para gamer & desainer. Disebut kelas atas karena komponen - komponen yang terpasang dalam motherboard ini telah didesain untuk menghasilkan kinerja yang maksimal dan mendukung pekerjaan yang membutuhkan rekomendasi mesin PC yang tinggi. Biasanya ukuran dari motherboard ini menggunakan form design ATX yang menunjang kelengkapan peripheral yang lebih banyak dibandingkan kelas di bawahnya. Misalnya tersedia 2 sampai 3 socket untuk VGA Pci Express, port SATA lebih dari 5, port USB lebih dari 8, pendingin chip set yang lebih besar dan biasanya memiliki desain khusus dari brand-nya.
b. Mainstream (Menengah)
Kelas menengah inilah yang sering banyak digunakan di kalangan kantor, instansi dan sekolah. Karena motherboard ini didesain pas untuk pekerjaan kantoran. Namun tidak menutup kemungkinan jika digunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan rekomendasi high end. Hanya saja tidak semaksimal jika menggunakan motherboard high end. Ukuran motherboard ini biasanya menggunakan form design micro ATX. Dengan ukuran lebih kecil dari ATX, peripheral yang terpasang pun tidak selengkap motherboard ATX.
c. Low End (Kelas Bawah)
Motherboard ini khusus didesain minimalis, dengan kelengkapan peripheral yang pas-pasan pula. Biasanya digunakan untuk pekerjaan yang tidak banyak membutuhkan perangkat-perangkat keras lainnya atau mungkin hanya sebagai client. Jika ingin meng-upgrade pun terbatas sampai batasan yang telah ditentukan dari masing-masing vendor.

3. Jaminan dan Garansi
Jangan lupa ketika membeli sebuah produk pertimbangkan pula jaminan, berapa lama garansi, dan bagaimana cara menggaransikannya. Ini sebagai pelayanan yang diberikan produsen motherboard kepada customer agar kepuasan setelah transaksi dapat dirasakan kedua belah pihak.

Demikian setikit gambaran mengenai motherboard. Mudah - mudahan bermanfaat untuk para pembaca.

0 komentar:

Posting Komentar